Adaptasi ini merupakan kebalikan
dari atrofi. Hipertrofi seringkali terjadi bersamaan sengan hyperplasia, dapat
fisiologis maupun
patologis, terutama disebabkan oleh peningkatan kebutuhan fungsional organ tersebut atau adanya rangsangan hormonal. Hyperplasia menunjukkan sel dengan ukuran normal tapi jumlah sel berlebih, sedangkan hipertrofi menunjukkan jumlah sel normal tapi ukuranyya membesar. Adaptasi sel dapat juga berupa kombinasi dari keduanya yaitu jumlah dan ukuran sel bertambah.
patologis, terutama disebabkan oleh peningkatan kebutuhan fungsional organ tersebut atau adanya rangsangan hormonal. Hyperplasia menunjukkan sel dengan ukuran normal tapi jumlah sel berlebih, sedangkan hipertrofi menunjukkan jumlah sel normal tapi ukuranyya membesar. Adaptasi sel dapat juga berupa kombinasi dari keduanya yaitu jumlah dan ukuran sel bertambah.
Hyperplasia dapat bersifat
fisiologis yang terbagi menjadi 2, yaitu hyperplasia fisiologi hormonal dan
kompensatorik. Selain itu, hyperplasia dapat juga bersifat patologis. Salah
satu contoh hyperplasia fisiologis adalah proliferasi epitel kelenjar payudara
pada pubertas selama kehamilan.
Pertumbuhan tetap terkontrol pada
proses hyperplasia, artinya jika faktor pertumbuhan atu hormonal hilang maka
hyperplasia berhenti. Berbeda dengan kanker, meskipun tidak ada rangsang
hormonal, tapi hyperplasia terus berlangsung. Namun begitu, perlu diingat bahwa
hyperplasia patologis memiliki kecenderungan untun terjadinya keganasan atau
kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar